Sejarah Thrifting: Dari Barang Bekas ke Tren Fashion
1. Asal-Usul Thrifting
Thrifting atau belanja barang bekas bukan hal baru. Sejak abad ke-19, konsep ini sudah ada, terutama di negara-negara Barat. Awalnya, thrifting lebih dikaitkan dengan kebutuhan orang miskin yang tidak mampu membeli pakaian baru. Organisasi amal seperti Salvation Army (didirikan tahun 1865) dan Goodwill (didirikan tahun 1902) mulai mengumpulkan dan menjual pakaian bekas untuk membantu orang yang membutuhkan.
2. Perkembangan di Abad ke-20
Pada awal abad ke-20, stigma terhadap pakaian bekas masih kuat. Banyak orang menganggap pakaian bekas sebagai sesuatu yang kotor atau tidak layak. Namun, setelah Perang Dunia I & II, thrift shop semakin berkembang karena orang mulai menghemat uang dan memanfaatkan kembali barang-barang lama.
Tahun 1960-an dan 1970-an, dengan munculnya gerakan hippie, banyak anak muda mulai melawan budaya konsumtif dan memilih pakaian bekas sebagai bentuk ekspresi anti-kapitalisme.
3. Era 1980-an hingga 2000-an: Dari Kebutuhan ke Gaya Hidup
Pada tahun 1980-an, thrift shop mulai dilihat sebagai tempat untuk menemukan pakaian unik dengan harga murah. Lalu, tahun 1990-an dan 2000-an, budaya thrifting semakin populer karena banyak orang mulai sadar lingkungan dan ingin mengurangi limbah fashion.
4. Thrifting di Era Modern
Di era digital, thrifting bukan hanya sekadar belanja barang bekas, tapi juga bagian dari tren sustainable fashion. Orang-orang semakin sadar bahwa industri fashion cepat (fast fashion) menciptakan banyak limbah dan mencemari lingkungan. Banyak selebriti dan influencer mulai mempopulerkan thrifting, membuatnya semakin diterima di berbagai kalangan.
Di Indonesia, tren thrifting juga berkembang pesat, terutama di kalangan anak muda. Pasar loak dan toko online yang menjual barang thrift semakin banyak bermunculan, membuat thrifting menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin tampil keren dengan budget terbatas.
Jadi, dari yang awalnya dianggap kebutuhan, thrifting sekarang berubah jadi tren fashion yang keren dan ramah lingkungan. Kamu sendiri lebih suka thrifting karena alasan apa?
Komentar
Posting Komentar